Mahasiswa UNUSA Berintelektual dengan Anti Kekerasan Seksual, Anti Perundungan menjadi Remaja Asyik tanpa Usik

 


Saat kita tertawa padahal sedang sedih kita lakukan itu sebenarnya adalah penyekatan emosi, dan itu adalah satu langkah menuju kehilangan empati. Apakah bercanda itu dilarang? Nggak. Apakah kemudian kita tertawa dengan sekitarnya itu dilarang? Nggak, tapi jangan saat teman kalian yang sedang sedih. Sehingga, kalau kalian mau melatih empati minimal kita diam dulu minimal ketika kemudian teman kita mau jujur sama perasaannya, baru kemudian kalau kita mau bercanda lagi, tidak apa-apa. Kalau misal teman kita belumbisa diajak bercanda, kita cari momen lain untuk kemudian kita bercanda lagi,  maksudnya jangan dalam konteks yang kita sedang menabrakkan dua emosi yang bertentangan.


Kalau misalnya kita terus-terusan maka kita akan terjebak di masa lalu, dengan kesedihan di masa lalu, kita akan terjebak dengan rasa sakit di masa lalu terus-menerus. Agar tidak selalu terpaku di masalalu, caranya dengan menikmati masa depan belum terjadi dengan berusaha menikmati masa sekarang menjalani dengan baik lama kelamaan melewati akan menjadi masa lalu dan seakan-akan kalau segala macam energi positif itu dan membuat sebuah kenangan kenangan yang positif, semakin lama maka akan kenangan positif ini akan menjadi lebih besar.


Lihat juga blog teman saya : Tifanny Salwa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi PKKMB Fakultas Kesehatan

Sosialisasi Learning Management System dan Sistem Informasi Manajemen (SIM) untuk Kesiapan Pendidikan Berbasis Digital di Unusa

Mahasiswa UNUSA dalam generasi Aswaja An-Nahdliyah